Home > Event > Adventure Offroad >

UTV Indonesia Xtreme 4x4 Individual Kejurnas Seri 3 Gempol(Final)

UTV Indonesia Xtreme 4x4 Individual Kejurnas Seri 3 Gempol(Final)

  • UTV Indonesia Xtreme 4x4 Individual Kejurnas Seri 3 Gempol(Final)

      Luar biasa! Lengkap sudah capaian yang diukir offroader asal Yogjakarta, Wahyu Lamban Jatmiko, diajang Kejurnas Indonesia Xtreme 4x4 Individual 2014. (22-23/11), kemarin, Wahyu yang mengibarkan panji-panji Hardy's Land Racing Team Bali, kembali menjadi yang terbaik sekaligus menyempurnakan gelar juara nasional.

      Prestasi Wahyu bisa dibilang sempurna, Setelah menjuarai seri I (Lubuklinggau) dan Seri II (Tasikmalaya) beberapa waktu lalu, berlaga di Sirkuit Gunung Prahu, Gempol, Pasuruan, Jatim, Wahyu tampil kesetanan dikelas upper 2500cc, sehingga tak mampu dibendung rival-rivalnya. Dengan capaian tersebut, Wahyu Lamban Jatimko berhak atas 1 buah truk Hino sebagai hadiah utama. "Cermat mengamati kondisi lintasan di sirkuit sangat penting untuk meraih waktu tercepat, itu saja kuncinya," ucap Wahyu. Klasemen akhir Wahyu Lamban berada di angka 75 poin diikuti Hendry Dunant 52 poin dan posisi ke-3 ditempati Offroader belia asal Bali Dek Rai dengan 46 poin. Sementara di kelas under 2500cc, Imam Saebani, Offroader Dewi Sakti Pati berhasil berdiri di podium tertinggi setelah menyelesaikan 6 special stage (SS) dengan sempurna. Meski begitu, untuk gelar juara nasional kelas under 2500cc jatuh kepada Mbot, Offroader asal Jambi. Pada klasemen akhir Imam Saebani mengumpulkan 54 poin, sedang mbot 58 poin. Hasil absolut juga diraih offroader asal Lubuklinggau, Elyon, yang merajai kelas 1000cc. Dengan bendera Silampari 4x4 Lubuklinggau, Elyon berhasil sapu bersih di 3 seri Kejurnas Offroad Individual 2014. Poin sempurna 75 dikuntit Artha Wirahatnala dari Gunungkidul 4x4 dengan 45 poin dan Agus K dari BBAC 30 poin.

      Dari ke-3 putaran Kejurnas Offroad Individual yang dihelat di Lubuklinggau, Tasikmalaya dan Gempol, Sirkuit Gunung Prahu lah yang tergolong lengkap serta bervariasi. Seperti yang dituturkan beberapa Offroader peserta Kejurnas. "Buat saya sirkuit di seri 3 kali ini lebih variatif, handicap-nya lengkap. Trek yang seperti inilah yang pas buat individual offroad," aku Lamban. Tonny Corenk, Offroader kawakan asal Sidoarjo Jawa Timur yang juga mengikuti seri pertama di Lubuklinggau beberapa waktu silam mengatakan jika kondisi lintasan Sirkuit Gunung Prahu memang lebih bagus dibanding dengan seri I dan II, namun menurutnya handycap masih kurang. "Kondisi lintasan disini sebenarnya sangat bagus dan lengkap, berbatu, debu, tanjakan terjal dan turunan yang curam. Kalau menurut saya adventure offroad seharusnya handycap atau tingkat kesulitannya ditambah lagi, biar tambah seru," tukas Tonny Corenk yang sudah mempersiapkan mobil offroad bermesin V8 untuk tahun 2015 mendatang. "Sebenarnya sudah saya kebut untuk seri terakhir ini, tapi belum kelar," katanya.