Home > Event > Gymkhana/Slalom >

Sirkuit Paling Yahud Komunitas Pecahkan Rekor

  • Sirkuit Paling Yahud Komunitas Pecahkan Rekor

Untuk kali keempat, Stadion Mandala Krida Yogyakarta menjadi tempat singgah Kejuaraan Nasional Slalom bertajuk Djarum Super Mild City Slalom (DSMCS) 2013. Seri keenam ini berlangsung di pelataran Parkir Barat Stadion Mandala Krida (9/11)  yang disulap lengkap dengan coen-coen nya menjadi arena paling favorit bagi peslalom peserta DSMCS.
“Sejauh ini Sirkuit Mandala Krida Yogyakarta yang terbaik dari seri-seri sebelumnya. Selain permukaan aspal baru, sirkuit juga panjang dan lebar, jadi lebih leluasa untuk bermanuver,” ucap Alinka Hardianti, Peslalom wanita dari Toyota Team Indonesia. Senada dengan Alinka, Komandan Nos Fajar Trans (NFT) Makassar, Toto Michdar, juga sependapat. Menurutnya Sirkuit Mandala Krida sangat memenuhi syarat untuk gelaran slalom berskala nasional. 
“Secara umum cukup bagus, namun harus lebih berhati-hati, ada bagian sirkuit yang berpasir, sehingga manuver kendaraan lebih liar karena licin,” tukasnya. Pada kesempatan itu, peslalom yang merupakan mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Malaysia itu kurang beruntung karena di beberapa heat gagal meraih waktu tercepat dan menjatuhkan coen. “Hasil di seri ini memang kurang memuaskan tapi tak menyurutkan niat saya untuk naik ke level seeded tahun depan. Belum ada selama ini peslalom seeded dari Makassar. Akan menjadi sejarah. Tentu saja, di 2013 ini dapat merebut juara nasional, “ucap Toto Michdar. 
Sebanyak 177 starter ambil bagian pada kejurnas kali ini. Jumlah tersebut meningkat dibanding seri sebelumnya di Surabaya Juni silam. Selain peslalom-peslalom langganan peserta sepanjang tahun 2013, hadirnya peserta tuan rumah dan sekitarnya yang cukup banyak menjadi faktor membludaknya peserta. Termasuk jumlah komunitas yang mencapai 200 mobil. "Antusias peserta maupun penonton sangat tinggi, sehingga ada keinginan kami maupun sponsor untuk kembali menyelenggarakan kejurnas ini di Yogyakarta untuk tahun depan," ucap Mariachi Gunawan dari Genta Auto & Sport. "Jumlah ini menjadi rekor tersendiri sebagai peserta komunitas terbanyak selama penyelenggaraan kejurnas,” tambahnya. 
  Sementara pada kejuaraan, pada kelas paling bergengsi yakni kelas F (Modifikasi), Valentino Ratulangi dari Jangkar Miring Hiu Surabaya, mampu menjadi yang tercepat dengan torehan waktu terbaik 34,412 detik, diikuti Dika CH dari HRVRT Binuang Kalimantan Selatan dan di tempat ketiga Raditya Putra Awangga, rekan satu tim Valentino. Di kelas bergengsi lainnya, kelas A, giliran Raditya Putra Awangga yang berhak nangkring di podium tertinggi. Hasil ini setelah Valentino Ratulangi yang sudah menjadi juara pertama, di diskualifikasi lantaran melanggar aturan atau regulasi (pemakaian coolant) pada mobilnya. 
 
Uji Coba UTV Polaris 
Ada pemandangan menarik yang terjadi pada seri-6 yakni turut terjun pada kejuaraan sebuah kendaraan UTV Polaris. Kendaraan matik roda 4 asli Amerika Serikat yang biasa digunakan untuk olahraga otomotif lain seperti adventure dan speed offroad ini kemarin mencoba berlenggak-lenggok menghindari coen sebagai rintangan. "Kendaraan UTV mau uji coba pada seri kali ini, tahun depan kemungkinan akan dibuka kelas UTV," kata Tjahyadi Gunawan selaku penyelenggara.