Home > Event > Gymkhana/Slalom >

Slalom, Mudah dan Tidak Mahal

  • Slalom, Mudah dan Tidak Mahal

Olah raga otomotif yang satu ini pernah booming di Tanah Air awal tahun 90-an, perhelatan bertitel kejuaraan nasional bahkan internasional tak pernah absen hampir tiap tahunnya, apalagi kelas regional atau kejuaraan daerah. Ya, slalom test sangat berjaya pada masa itu, jumlah peserta nya pun bisa mencapai ratusan starter, apalagi animo penonton, sudah pasti bakal memenuhi tiap sudut area sirkuit.

    Nama-nama tenar seperti Herry Agung, Didi Hardiyanto, Rudi Haryono, Andri SA dan Harris Gondokusumo pernah silih berganti menjadi yang terbaik kala itu. “Dulu slalom test seru sekali, soal lebih sulit daripada slalom sekarang, jarak antara 1 coen dengan yang lain pendek-pendek, sekali start langsung 2 heat dengan 2 soal yang berbeda,” ujar Herry Agung, peslalom nasional. “Tapi dulu masih minim regenerasi, sedikit sekali peslalom pemula, tidak seperti sekarang,” tambahnya. Setelah masa keemasan itu, tepatnya awal tahun 2000-an, olah raga adu gesit gerobak bermesin ini sempat mati suri. Herry Agung, yang pernah 2 kali menyandang gelar juara nasional ini beralasan minimnya regenerasi tersebut di atas yang menjadi alasan slalom di Indonesia sepi peminat.

    Nah, kejuaraan slalom kembali bergairah 6-7 tahun belakangan. Djarum dan Genta Auto & Sport selaku penyelenggara yang kembali meriuhkan kejuaraan. Setelah Djarum Black Night Slalom yang sudah tayang selama 5 tahun lebih, giliran kejuaraan nasional bertitel Djarum Super Mild City Slalom (DSMCS) di helat 2 tahun terakhir. Total 7 seri kejuaraan nasional diputar di 7 Kota besar di Indonesia.

Mudah dan Murah     

    Tidak susah dan tidak pula mahal untuk menjadi peslalom sekaligus memiliki kendaraan slalom. “Siapa saja bisa menjadi peslalom, asalkan punya kemauan, minat dan mau berlatih. Tidak susah kok jadi peslalom,” tukas Herry Agung yang sudah lebih dari 30 tahun menjadi peslalom. Sementara untuk kendaraan yang akan dipakai, hampir semua tipe bisa digunakan pada slalom, mulai dari jenis sedan, pick up bahkan SUV. Biayanya pun relative murah dibanding dengan olah raga lain seperti offroad, drifting maupun yang lainnya. Pada DSMCS, lebih dari 13 kelas dipertandingkan (lihat pada grafis), mulai dari kejuaraan umum, gerak roda belakang hingga kejuaraan tim. “Kalau dulu kami menggunakan mobil yang benar-benar standar untuk slalom. Kalau sekarang, mobil standar pun bisa digunakan, tapi lebih bagus lagi jika disetting sesuai kemauan dan kemampuan. Yang paling kompetitif dan paling lengkap spesifikasinya bisa mencapai 100 juta,” terang Herry Agung. “Masih banyak yang pakai mobil standar kok, paling Cuma kaki-kaki (sok beker dan ban) yang dimodifikasi,” lanjutnya. Untuk safety, relative paling sederhana, tidak seperti kendaraan offroad yang lebih banyak resiko kecelakaan. “Paling Cuma menggunakan helm dan safety belt saja sudah cukup,” pungkas Herry Agung.

Kelas yang dipertandingkan di Kejuaraan Nasional DSMCS
I.    KEJUARAAN UMUM
II.    KEJUARAAN KELAS F
III.    KEJUARAAN Seeded B
IV.    KEJUARAAN PEMULA
V.    KEJUARAAN WANITA
VI.    KEJUARAAN KELAS A1
VII.    KEJUARAAN KELAS A2
VIII.    KEJUARAAN KELAS A3
IX.    KEJUARAAN KELAS A Salon
X.    KEJUARAAN KELAS B
XI.    KEJUARAAN KELAS C
XII.    KEJUARAAN KELAS D
XIII.    KEJUARAAN KELAS F Gerak Roda Belakang
XIV.    KEJUARAAN TEAM CLUB
XV.    KEJUARAAN TEAM CLUB F